Rabu, 30 April 2008

Pendidikan Jarak Jauh Manfaatkan Teknologi Informasi



JAKARTA -- Sejak 1950-an sistem korespondensi digunakan untuk menjangkau daerah-daerah terpencil dalam mengusahakan pendidikan jarak jauh (PJJ) di seluruh Indonesia. Namun, sejak pendirian Universitas Terbuka (UT) pada 1984, PJJ telah memanfaatkan teknologi ajar moduler dan siaran radio. Teknologi PJJ kemudian berkembang terus hingga menggunakan teknologi baru berupa internet/online.

Fleksibilitas bagi perguruan tinggi untuk menyelenggarakan program pendidikan jarak jauh ini sesuai dengan ketentuan pemerintah sejak 2001. ''Kita memang memerlukan pendidikan berkualitas yang dapat menjangkau masyarakat luas tanpa hambatan geografi, demografi, sosial, ekonomi, dan sebagainya,'' ujar Rektor UT, M Atwi Suparman, seusai memimpin wisuda periode pertama 2008 UT, Selasa (1/4).

Menurut Atwi, dalam mengelola UT pihaknya telah memiliki jaringan internal 37 Unit Pendidikan Belajar Jarak Jauh (UPBJJ-UT). ''Kami juga menyediakan berbagai layanan bantuan belajar, tutorial, siaran radio dan televisi, konseling, dan layanan online akademik maupun administrarif,'' jelasnya.

Lebih jauh Atwi menyatakan, UT juga menjalin kerja sama dengan institusi lain. Misalnya, perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta, PT Pos Indonesia, perusahaan kargo, jaringan televisi nasional, stasiun radio lokal dan nasional, perpustakaan daerah, dan industri telekomunikasi. ''Rencana strategis, rencana operasional, sistem jaminan kualitas, semuanya menggunakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi,'' tegasnya.

Dalam waktu dekat, kata Atwi, UT sedang mempersiapkan sertifikasi International Organization for Standardization (ISO) yang diperlukan dalam dunia bisnis untuk sistem informasi dan kerja sama. UT Juga terus mendorong agar seluruh UPBJJ di seluruh Indonesia mendapat sertifikasi ISO 9001:2000. ''Salah satu aspek penting dalam sertifikasi ISO bagi sistem informasi akan ditujukan bagi keamanan sistem informasi,'' jelasnya.

Dengan demikian, kata Atwi, keamanan informasi yang dikelola UT akan lebih terjamin. Selain itu, lanjut dia, kepercayaan masyarakat terhadap keandalan manajemen UT akan meningkat. ''Hal itu dapat dimaklumi karena UT menggunakan teknologi informasi dalam layanan akademik, termasuk dalam pelaksanaan ujian,'' jaminnya. Atwi menegaskan, pihaknya akan menjadikan tersedianya UPBJJ yang profesional dalam rangka mewujudkan UT sebagai salah satu institusi unggulan. ''Unggul di antara institusi PTJJ di Asia pada 2010 dan di dunia pada 2020,'' tegasnya.

oleh: koran republika

nikhe yustiani 1102406019

Tidak ada komentar: